Berita

Breaking News:    Festival HKAN

GADING GAJAH BIMA BERHASIL DIPOTONG

Tanjabbar 28 Oktober 2020. Upaya-upaya pelestarian satwa liar terus dilakukan. Salah satu nya dengan melakukan perawatan kepada satwa liar seperti memandikan, melakukan pemotongan kuku, gading, dan lainnya. Bekerjasama dengan PT. Wira Karya Sakti (WKS) dan Dinas Peternakan, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berhasil melakukan kegiatan pemotongan gading gajah bernama “Bima” di area konservasi Sungai Tapa, Distrik 1 PT. WKS, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pelaksanaan pemotongan gading dilakukan oleh petugas gabungan yang berjumlah 7 orang, terdiri dari 4 orang staf BKSDA Jambi, 2 orang dari PT. WKS, serta 1 orang dokter hewan dari Dinas Peternakan Jambi. Pemotongan gading gajah bima dilakukan karena gading gajah yang sudah terlalu panjang sehingga menyulitkan gajah dalam beraktivitas. Gajah bima adalah gajah jantan remaja (± 13 tahun) yang merupakan anakan dari “Karsih”, gajah indukan titipan dari Kementerian Kehutanan kepada PT. WKS. “Alhamdulillah, proses pemotongan gading gajah sepanjang 19 cm dengan berat sekitar 428 gram berlangsung lancar dan kondisi gajah bima pasca pemotongan gading dalam kondisi sehat.” Ujar Faried, SP, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BKSDA Jambi yang turut serta dalam proses pemotongan gading gajah.

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah Asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatera. Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Gajah memberikan kontribusi yang cukup bermanfaat bagi alam. Bagi hutan atau alam, kotoran gajah nantinya akan menyuburkan pepohonan dan tumbuhan serta penyebaran bijinya juga dilakukan oleh gajah. Gajah memakan biji-bijian yang kemudian ia buang dalam kotoran ke berbagai tempat yang dilewatinya. Setelah diolah oleh sistem pencernaan, biji-bijian yang jatuh ke tanah itupun seakan langsung disuburkan oleh kotoran alami tadi sehingga tumbuh lebih cepat. Namun, Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menggolongkan gajah Sumatera sebagai species critically endangered.

Kepala Balai KSDA Jambi, Bapak Rahmad Saleh., S.Hut., M,Si saat dikonfirmasi mengatakan bahwa “Dengan adanya kerjasama BKSDA Jambi dengan perusahaan dalam upaya penyelamatan dan perawatan satwa liar, kedepannya kami berharap upaya penyelamatan satwa diseluruh Indonesia dapat terlaksana dengan baik. Kami juga mengajak semua pihak untuk menyadari pentingnya kelestarian gajah sumatera ini.” Menutup pernyataannya.